• Home
  • Profil
    • Profil Sekolah
    • Visi dan Misi
    • Organisasi
    • Profil Ustadz
    • Profil Santri
  • Kesantrian
    • Prestasi Santri
    • Ekstrakulikuler
    • Beasiswa
    • RG – UG
  • Fitur
    • Kalender Akademik dan Agenda Kegiatan
    • Jadwal Pelajaran
  • Fasilitas
  • Pendaftaran
    • Formulir Pendaftaran
    Ada Pertanyaan?
    0821-2996-8193
    [email protected]
    RegisterLogin
    PPI 2 PajagalanPPI 2 Pajagalan
    • Home
    • Profil
      • Profil Sekolah
      • Visi dan Misi
      • Organisasi
      • Profil Ustadz
      • Profil Santri
    • Kesantrian
      • Prestasi Santri
      • Ekstrakulikuler
      • Beasiswa
      • RG – UG
    • Fitur
      • Kalender Akademik dan Agenda Kegiatan
      • Jadwal Pelajaran
    • Fasilitas
    • Pendaftaran
      • Formulir Pendaftaran

      Fikih

      • Home
      • Blog
      • Fikih
      • Tercelanya Taqlid

      Tercelanya Taqlid

      • Posted by [email protected]
      • Categories Fikih, Materi Pelajaran
      • Date 01/07/2020
      • Comments 0 comment

      Oleh : Ustadz Rahman Ramdani, S.Pd., M.M.

      Taqlid adalah sikap ikut-ikutan dalam beribadah. Yaitu beribadah kepada allah dengan tidak mengetahui dasar hukumnya. Dia beribadah dengan cara meniru atau mencontoh yang lain dan berbekalkan keyakinan “masa gurunya salah”. Sikap taqlid itu tercela berdasarkan dari beberapa keterangan dibawah ini.

      وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

      Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Isra: 36).

      وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ

      Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diurunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”. (Q.S. Al-Baqarah: 170).

      فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ…

      … Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (Q.S. An-Nahl: 43).

      وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَىٰ عَذَابِ السَّعِيرِ

      Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (Q.S. Luqman: 21).

      Pendapat Para Imam Madzhab

      Imam Abu Hanifah berkata:

      إذا صحَّ الحديث فهو مذهبي

      Apabila hadits itu shahih, maka itulah madzhabku.

      إذا قلتُ قولا يخالف كتاب الله وخبر الرسول فاتركوا قولي

      Apabila aku mengucapkan sesuatu yang menyalahi kitab allah dan khabar rasulullah saw, maka tinggalkanlah ucapanku itu. (Shifatu Shalaati al-Nabi: hal.25)

      Imam Malik bin Anas berkata:

      إنما أنا بشر أخطِئُ وأصِيْبُ فانظروا في رأيي، فكل ما وافق الكتاب والسنة فخذوه وكل ما لم يوافق الكتاب والسنة فاتركوه

      Sesungguhnya aku ini hanyalah manusia biasa, kadang salah dan kadang benar, maka perhatikanlah pendapatku, setiap yang sesuai dengan kitab allah dan sunnah, maka ambillah olehmu, dan setiap yang tidak sesuai dengan Quran dan Sunnah, maka tinggalkanlah.

      ليس أحد بعد النبيّ صلى الله عليه وسلم إلا ويؤخذ من قوله ويترك إلا النبيّ صلى الله عليه وسلم

      Tidak ada seorangpun selain Nabi saw kecuali ucapannya boleh diambil dan boleh ditinggalkan.

      Imam Syafi’i berkata:

      أجمع المسلمين على أنّ من اسْتَبَانَ له سنّةٌ عن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يحلَّ له أن يدعها لقول أحدٍ

      Telah sepakat umat islam, manakala telah jelas sunnah Rasulullah saw, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya hanya karena ucapan seseorang.

      إذا رأيتموني أقول قولا وقد صحّ عن النبيّ صلى الله عليه وسلّم خلافُه فاعلموا أنّ عقلي قد ذهب

      Apabila kamu melihat aku mengucapkan sesuatu padahal telah jelas ada hadits shahih dari Nabi saw yang menyalahi ucapanku, maka ketahuilah sesungguhnya akalku telah hilang.

      Imam Ahman bin Hanbal berkata:

      لا تقلّدْني ولا تقلّد مالكا ولا الشافعيَّ ولا الأوزاعيَّ ولا الثّوريَّ وخُذْ من حيث أخَذُوا

      Janganlah kau taqlid padaku, dan jangan pula taqlid kepada imam malik, Syafi’I, Auza’I, serta Tsauri. Ambillah dari mana mereka mengambil.

      • Kesimpulan:

      Ada tiga tahapan keilmuan dalam beribadah, yaitu:

      1. Ijtihad, orangnya disebut Mujtahid. ialah orang yang mampu menganalisa atau mengambil kesimpulan sendiri dari sumbernya yaitu Quran dan Sunnah.
      2. Ittiba’, orangnya disebut Muttabi’ ialah orang yang mengikuti keterangan atau dalil yang dibawakan oleh para ulama, ia tidak mengikuti orangnya tetapi mengikuti dalil yang dibawakannya.
      3. Taqlid, orangnya disebut Muqallid ialah orang yang beribadah dengan tidak tahu dasar hukumnya tetapi cukup dengan mengikuti perilaku orangnya. Dengan kata lain Muttabi’ adalah orang yang mengikuti dalil atau keterangannya, sedangkan Muqallid mengikuti orangnya bukan dalilnya, ia tidak penasaran untuk bertanya.

      Home

      [email protected]

      http://ppi2pajagalan.com

      See author's posts

      • Share:
      author avatar
      [email protected]

      Previous post

      Pembahasan FAIL
      01/07/2020

      Next post

      Hukum Musik
      01/07/2020

      You may also like

      1574471576
      Hukum Musik
      1 Juli, 2020
      Nahwu
      Pembahasan FAIL
      27 Juni, 2020
      Fiqih Sunnah
      Agama dan Kaidah-kaidahnya
      23 Juni, 2020

      Leave A Reply Batalkan balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      Search

      Kategori

      • Fikih
      • Ilmu Nahwu
      • Materi Pelajaran

      Latest Courses

      Fikih

      Gratis

      Latest Posts

      Pembahasan FAIL
      27Jun2020

      Temukan Kami

      Jl. Pajagalan No. 14-16 40241, Kel. Karanganyar, Kec. Astanaanyar

      Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia

      Telp/WA : 0821-2996-8193

      Sosial Media

      Artikel

      • Hukum Musik
      • Tercelanya Taqlid
      • Pembahasan FAIL
      • Agama dan Kaidah-kaidahnya

      Education WordPress Theme by ThimPress. Powered by WordPress.

      • Privacy
      • Terms
      • Sitemap
      • Purchase

      Tertarik ?

      Ayo Buruan Gabung dengan Ribuan yang lainnya dan dapatkan Manfaatnya.

      Register
      No apps configured. Please contact your administrator.

      Login with your site account

      No apps configured. Please contact your administrator.

      Lost your password?

      Not a member yet? Register now

      Register a new account

      Are you a member? Login now